Sibuk Gosip Anak Tetangga Pacaran, Eh Anaknya Justru Hamil di Luar Nikah, Malu Jadinya
Minggu, 15 Desember 2019
Edit
Ada pepatah yang bilang bahwasanya semut di sebrang lautan
terlihat, sementara gajah di pelupuk mata tak terlihat. Hal ini sepertinya
sering terjadi di sekitar kita. Sebuah ungkapan yang sekaligus bermakna
sindiran manakala kita rajin untuk membicarakan aib maupun kesalahan orang
lain, namun kesalahan sendiri tak pernah di sadari.
Dalam suatu waktu, di daerah tertentu seorang ibu yang juga merupakan salah seorang istri dari kepala desa. Suatu saat ditengah aktivitas berbelanja, ia merupakan orang yang suka sekali membicarakan orang lain. Terutama jika hal tersebut berkaitan dengan aib orang lain.
Saat itu ia tengah asik menggosipkan seorang anak tetangga.
Biasalah apabila satu orang tengah bergosip maka yang lainnya ikut menimpali.
Seperti yang terjadi pada ibu-ibu yang suka gosip satu ini. "Eh jeng tau
ga, itu anak bu nganu masa sering pulang malam".
Lantas rekan yang lain pun menimpali, "saya dengar
kerjaannya anak itu suka pacaran terus" dengan semangat ibu yang lain
menjawab. Lantas mereka pun berbincang panjang lebar.
Pada saat orang tua yang di ghibah sedang lewat lantas
ibu-ibu yang sedang membicarakan anaknya pun lantas diam sejenak dan menyapa.
"Lagi belanja ya bu, wah lagi brong nih" sapa istri kepala desa
terssebut.
"Nda bu, cuma beli sayur ini saja buat masak di rumah.
Yuk mangga bu saya duluan ya" jawab ibu yang anaknya sedang di ghibah
tersebut. Samar-samar ibu ini mendengar apa yang di bicarakan tentang anaknya,
namun ia berusaha sabar dan menunggu konfirmasi anak gadisnya tersebut.
Saat di rumah, ia menunggu anak gadisnya itu pulang dan
memang saat ia pulang kebetulan larut malam. Lantas di tanyalah sang anak, dan
memang menurut anaknya ia sedang bekerja sembari mengerjakan skripsi untuk
tugas akhirnya. Karena hal tersebut dilakukan untuk menghemat paket internet
yang mana ia bisa menggunakan fasilitas kantornya di saat selesai ia bekerja.
Sejatinya memang anak ibu ini merupakan anak yang tidak
neko-neko bahkan ia merupakan anak pekerja keras yang memahami kondisi
perekonomian kedua orang tuanya. Ia berusaha agar mampu mengangkat perekonomian
keluarganya, karena ayahnya hanya bekerja serabutan sebagai seorang tukang
bangunan.
Sementara itu sang ibu istri kepala desa itu begitu sangat
memanjakan anaknya. Anak wanita satu-satunya tersebut selalu dituruti apa yang
di maunya. Bahkan saat anaknya ingin keluar pun di ijinkan begitu saja agar
sang anak bahagia.
Begitu seterusnya hingga sampai larut malam. Sementara ia
memanjakan anaknya aktivitas bergosip dengan membicarakan sang ibu yang anaknya
bekerja dengan tuduhan pacaran pun terus menerus di lakukan. Hingga akhirnya
nama jelek pada anak tersebut banyak beredar.
3 bulan kemudiaan sepulang dari berbelanja sang istri kepala
desa itu pun bingung lantaran anaknya terlihat bersedih. Anak gadisnya yang ia
manja tersebut murung sepanjang waktu. Saat di tanya ia tidak mengaku dengan
apa yang terjadi saat itu.
Setelah dikorek lebih dalam dan sang ibu kaget dengan apa
yang terjadi, lantaran anaknya ternyata hamil di luar nikah. Begitu malunya
hingga sang ibu beberapa hari malu untuk keluar rumah. Ia berusaha
menyembunyikan apa yang terjadi. Namun pada akhirnya tetangga pun perlahan
mulai mengetahui apa yang terjadi karena kondisi anaknya semakin terlihat.
Kisah diatas layaknya dapat menjadi pelajaran bagi kita
semua. Walaupun kisah di atas fiktif namun sebenarnya hal ini banyak terjadi
kemiripan di sekitar kita. Dan yang dapat menjadi pelajaran kita adalah, janganlah
anda membicarakan kejelekan orang lain, karena suatu saat kejelekan tersebut
akan menimpa kita. Dan jika sudah terjadi maka penderitaannya akan lebih berat
dibandingkan dengan tuduhan yang kita lakukan.