Istri yang Minta ‘Duluan’ Ternyata Pahalanya Sangat Besar, Bahkan Jadi Tiket ke Surga
Jumat, 10 Januari 2020
Edit
Istri jangan sia-siakan kesempatan ini, suami juga mesti
tahu yang kebelet itu bukan cuma suami saja....
Sebenarnya sama saja, tapi istri itu malu ungkapinya seperti
apa...
Meski rumah tangga tidak hanya tentang berhubungan, namun hal ini juga penting diperhatikan, perlu para istri ketahui bahwasanya jika meminta duluan berarti anda sudah mengantongi tiket menuju surga, ini jelas, berikut buktinya...
Alasan mereka karena malu atau bisa juga gengsi. Bahkan
dalam budaya Timur merupakan hal yang tabu jika istri ‘minta’ duluan.
Namun perlu Anda ketahui, istri yang minta ‘jatah’ duluan
sudah mengantongi tiket menuju surga. Bagaimana bisa?
Al-Khara’ithy mengatakan Ammarmah bin Watsi-mah memberitahu
‘Abdullah bin Rabi’ah adalah orang yang terkenal di kalangan orang-orang
Quraisy sebagai orang yang baik dan selalu menjaga kehormatan dirinya. Namun organ
pribadinya tidak bisa berfungsi dengan normal.
Sementara orang-orang Quraisy tidak pernah ada yang memberi
kesaksian tentang kebaikan atau keburukannya dalam masalah ini.
Lantas ‘Abdullah bin Rabi’ah pernah menikahi seorang wanita.
Tapi hanya beberapa waktu berselang, istrinya lari darinya dan kembali ke
keluarganya lagi.
Lalu Zainab binti Umar bin Salamah bertanya, ‘Mengapa para
wanita itu lari dari anak pamannya?’
“Ada yang menjawab, ‘Karena wanita-wanita yang pernah
menjadi istrinya tak mampu membuatnya mampu melaksanakan tugas sebagai suami.’
‘Tak ada yang menghalangiku untuk membuatnya bangkit. Demi
Allah, saya adalah wanita berperawakan besar dan bergairah,” kata Zainab.
“Maka akhirnya Zainab menikah dengannya,” kata Ibnu Qayyim
Al-Jauziyyah.
Zainab selalu sabar meladeninya dan akhirnya mereka
dikaruniai enam anak. Semangat suami bisa surut karena istri yang bersikap
dingin dan menahan tangannya dari cengkeraman yang mesra kepada suami.
Sikap dingin ada kalanya karena rasa malu yang menguasai,
sementara ia sebenarnya berkeinginan untuk memperoleh kehangatan cinta dari
suaminya..
Tapi seperti minuman hangat yang didekatkan pada segelas es,
ga1rah dan kemesraan suami bisa surut oleh dinginnya sikap istri dalam
menanggapi usapan sayang dan kecupan cinta suaminya.
Sebaliknya, seorang suami yang sulit terbangkitkan hasratnya
dapat menjadi pria yang penuh kehangatan karena istri yang tahu bagaimana
menumbuhkan ketertarikan suami kepada dirinya saat melakukan jima.
Rasa malu tidak menghalanginya untuk memberikan kebahagiaan
pada suaminya, dan merasakan keindahan berdekatan dengan suami. Karena
keindahan dalam berjima’ merupakan kenikmatan yang dicintai dan diridhai Allah.
Benarlah nasihat Sayyidina Muhammad Al-Baqir kepada kaum
wanita.
“Wanita yang terbaik di antara kamu ialah yang membuang
perisai malu ketika ia membuka baju untuk suaminya, dan memasang perisai malu
ketika ia berpakaian lagi.”
Seorang suami akan semakin sayang ketika istri mampu
membangkitkan semangatnya ketika sama-sama menanggalkan pakaian.
Dan ia merasakan cinta semakin mendalam disertai kebahagiaan
dan keinginan untuk memberikan ketenteraman ketika ada rona merah di wajah
istri setelah ia menutupi tubuhnya dengan pakaian kembali. Inilah sebagian di
antara rahasia-rahasia.
Insya Allah, seorang istri yang mau membuat suaminya
berga1rah akan memperoleh ridha dan barakah-Nya.