Hasil Survei: Mayoritas Orang Susah Tidur Karena TIdak Punya Uang
Jumat, 10 Januari 2020
Edit
Kesulitan tidur ialah masalah yang umum dialami orang.
Sebuah survei yang baru-baru ini diterbitkan oleh Bankrate melaporkan bahwa 78
persen orang dewasa Amerika Serikat mengalami insomnia karena tekanan
sehari-hari seperti masalah keuangan, pekerjaan, hubungan dan banyak lagi.
Namun, menariknya, survei ini menunjukkan bahwa lebih dari
56 persen responden berusia 18 tahun ke atas kekurangan tidur karena masalah
uang yang meliputi pengeluaran sehari-hari, tabungan untuk pensiun dan
perawatan kesehatan. Hampir 1 dari 3 atau 32 persen responden mengatakan bahwa
pengeluaran sehari-hari adalah salah satu penyebab stres terbesar.
Demikian dilansir dari World of Buzz, Jumat, 5 Juli 2019.
Meskipun orang dewasa paruh baya (39-54) adalah yang paling
jarang tidur, setiap generasi juga dipengaruhi oleh masalah keuangan dan
menderita insomnia. Anggota Gen X (berusia 39-54) adalah yang paling
terpengaruh oleh masalah keuangan.
Sebanyak 64 dari Gen X mengatakan bahwa mereka kerap kali
tidak bisa tidur dan gelisah setidaknya karena satu kekhawatiran terkait uang.
Kekhawatiran ini termasuk kemampuan membayar tagihan hipotek dan sewa bulanan.
Sementara itu, generasi millenial (berusia 23-38 tahun)
adalah kelompok tertinggi kedua yang menderita insomnia akibat masalah uang.
Sekitar 58 persen dari millenial mengatakan bahwa mereka khawatir tentang
menabung untuk pensiun.
Beberapa dari mereka juga menunjukkan bahwa biaya perumahan
dan utang kartu kredit akan membuat mereka kesulitan tidur juga. Sementara itu,
54 persen baby boomer (usia 55-73) menjawab bahwa mereka tidak bisa tidur
karena stres terkait uang juga.
Sebagian besar dari mereka mengatakan bahwa mereka khawatir
tentang pengeluaran sehari-hari, sementara 25 persen dari mereka mengatakan
bahwa mereka akan sering stres karena tabungan pensiun, perawatan kesehatan,
dan tagihan asuransi.
Meskipun Gen Z (berusia 18-22) tampaknya yang paling tidak
terpengaruh oleh kekhawatiran akan uang, ini tidak berarti bahwa mereka tidak
terpengaruh. Bahkan, 33 persen dari mereka khawatir tentang pengeluaran
sehari-hari mereka, karena biaya kuliah mulai naik dan beban ini mulai turun di
pundak mereka.
Sumber: viva.co.id