Ternyata Mengajak Jalan-jalan Istri, Pahalanya Lebih Besar dari Sebulan I’tikaf di Masjid Nabawi
Sabtu, 14 Desember 2019
Edit
“Ayah, belanja yuk, kebutuhan rumah bentar lagi habis ni”
“Pah, jalan-jalan yuk, ke daerah pegunungan, pengen
refreshing udara segar nih”
“Abi, anak-anak pengen liburan ke kebun binatang, bentar lagi
masa liburan loh”
Jika kita jalan untuk menemani sahabat kita memenuhi kebutuhannya
(Contohnya menemani beli buku di pameran), jika kamu ikhlas melakukannya, maka
pahalanya bisa lebih besar dari iktikaf sebulan di masjid Nabawi. Nah, apalagi
jika kita pergi menemani istri dan anak-anak kita, mereka yang pastinya paling
berhak di antara kaum muslimin.
Rasulullah SAW bersabda,
لأن أمشي مع أخ
في حاجة أحب إلي
من أن أعتكف في
هذا المسجد
“Sungguh aku berjalan bersama seorang saudara (muslim) di dalam
sebuah keperluan lebih aku cintai daripada aku beri’tikaf di dalam masjid ku (masjid
Nabawi) ini selama sebulan.”
(HR. Ath-Thabarani dan dishahihkan oleh Al-Albani di dalam
Silsilat Al-hadits Aash-Shahihah, no. 906.)
Syaikh Muhammad bin shalih Al-Ustaimin rahimahullah berkata,
قضاء حوائج المسلمين أهم
من الاعتكاف، لأن نفعها متعدٍ،
والنفع المتعدي أفضل من
النفع القاصر، إلا إذا
كان النفع القاصر من
مهمات الإسلام وواجباته
“Menunaikan kebutuhan kaum muslimin lebih penting dari pada
iktikaf, karena manfaatnya lebih menyebar, manfaat ini lebih baik daripada manfaat
yang terbatas (untuk diri sendiri). Kecuali manfaat terbatas tersebut merupakan
perkara yang penting dan wajib dalam Islam (misalnya shalat wajib, pent).”
Namun kebanyakan dari kita saat pergi menemani temannya, kita
sangat semangat, akan tetapi istri sendiri dan anak-anak jarang diperhatikan dan
ditemani, padahal istri adalah yang paling berhak memperoleh kebaikan dari suami.
Rasulullah SAW bersabda:
أَكْمَلُ
الْمُؤْمِنِيْنَ إِيْمَانًا أَحْسَنُهُمْ خُلُقًا وَخِيَارُكُمْ خِيَارُكُمْ
لِنِسَائِهِمْ خُلُقًا
“Orang yang imannya paling sempurna diantara kaum mukminin adalah
orang yang paling bagus akhlaknya di antara mereka, dan sebaik-baik kalian adalah
yang terbaik akhlaknya terhadap istri-istrinya.”
(HR at-Thirmidzi dan dishahihkan oleh Syaikh al-albani dalam
as-Shahihah no 284)
Note: bagi para suami usahakan untuk meluangkan waktu mengajak
Istri dan anak untuk jalan-jalan atau menyempatkan waktu untuk bercanda. Untuk
para Istri, semoga dapat memahami sang suami yang terkadang sibuk dengn pekerjaanya.
Jika dirasa bermanfaat, bantu share ya artikelnya. Semoga
menjadi kebaikan buat pembaca sekalian.