Dokter kandungan: ‘Melahirkan normal pasca caesar itu berisiko tinggi!’
Rabu, 18 Desember 2019
Edit
Cara apapun yang Bunda pilih sebenarnya sama baiknya. Namun,
bisakah melahirkan secara normal setelah caesar?
Sebagian besar ibu yang pernah menjalani persalinan caesar ternyata juga ingin merasakan proses melahirkan normal (vaginal birth). Namun, apakah persalinan normal pasca caesar mungkin dilakukan?
Sebagian besar ibu yang pernah menjalani persalinan caesar ternyata juga ingin merasakan proses melahirkan normal (vaginal birth). Namun, apakah persalinan normal pasca caesar mungkin dilakukan?
Seperti yang dialami oleh Tania Ranidhianti (35), ibu dari
dua orang anak – Nico (5 tahun) dan Yumnaa (8 bulan). Saat melahirkan anak
pertamanya 5 tahun yang lalu, Tania sebenarnya berniat melahirkan secara
normal.
Namun hingga minggu ke-40 belum ada tanda-tanda bahwa Tania
akan melahirkan. Sementara itu, usus Nico sudah mulai penuh dan dikhawatirkan
akan mengotori air ketuban.
Dokter sudah melakukan induksi tetapi bayi masih juga belum
masuk di jalan lahir. Akhirnya, Nico lahir dengan persalinan caesar.
Empat tahun kemudian, ketika mengetahui dirinya hamil lagi,
Tania sudah membulatkan tekad ingin merasakan vaginal birth. Ia pun banyak
membaca tentang persalinan normal pasca caesar.
Dokter kandungannya mengatakan bahwa mungkin saja untuk VBAC
(Vaginal Birth After C-Section), apalagi jarak kehamilan pertama dan kedua yang
cukup jauh. Syaratnya, Tania harus rajin kontrol ke dokter untuk dipantau berat
bayinya.
Memang, persalinan normal pasca caesar tidak bisa dilakukan
semua orang karena merupakan persalinan yang risikonya besar.
Dokter kandungan ini
beri peringatan tentang persalinan normal pasca caesar
Dokter Yudhistira SpOG dalam postingan di laman Facebook-nya
mengatakan:
VBAC ITU HIGH RISK (BERISIKO TINGGI)
Tapi kita memang suka mengambil risiko… ya kan? VBAC adalah
Vaginal Birth After C-Section alias lahiran vaginal setelah riwayat operasi
sesar.
Kebanyakan yang pernah sesar sangat ingin sekali berhasil
VBAC. Mereka bertanya pada yang sukses VBAC tipsnya apa.
Pertanyaan yang wajar. Namanya juga orang pengen.
Seolah keberuntungan yang didapat orang lain yang berhasil
VBAC bisa diulangi olehnya, direplikasi. Dilakukan kembali dengan sukses oleh
orang yang berbeda.
Padahal, berbeda kondisinya, berbeda diagnosisnya, berbeda
ketebalan rahimnya, berbeda lokasi melahirkannya, akan berbeda
keberuntungannya. Sehingga paling tepat itu tanya dokternya.
Dokternya nanti akan
menganalisis apakah peluang VBAC ada atau kecil. Kalau peluang kecil, ya
sarannya pasti enggak VBAC tetapi ERCS (Elective Repeated C-Section).
Jadi, bukan pro-VBAC
atau pro-SC, tapi pro-analisis. Dan analisis ini meliputi banyak hal, termasuk
kondisi kenyataan di lapangan.
Hal paling sulit di Indonesia untuk melakukan VBAC adalah
kondisi lapangan.
Salah satu kontraindikasi VBAC adalah “Lack of resources to
perform emergency CS”. Artinya belum semua tempat memiliki sumber daya 24 jam
untuk sesar.
Untuk sesar memerlukan 3 dokter standby di RS: obgyn, anak,
dan anestesi selama 24 jam. Selain butuh lain-lain.
Kondisi di Indonesia belum memungkinkan untuk bisa seperti
itu di semua RS, baru di beberapa RS. Mungkin nanti, besok, atau lusa.
Pesan dokter kandungan
jika ingin menjalani persalinan normal pasca caesar
Jadi kesimpulannya:
1. VBAC adalah tindakan berisiko tinggi yang hanya
direkomendasikan pada kasus selektif. Tidak semua kasus bisa. Dengan syarat
selektif yang tinggi, salah satunya adalah tempat dan lokasi RS tertentu.
2. VBAC hanyalah sebuah percobaan. Trial of Labor After
C-Section. Bisa gagal, bisa berhasil, bisa sehat, bisa komplikasi. Hanya yang
siap dengan semua risiko yang boleh menjalani VBAC.
3. Ada dokter yang pro-VBAC? Ada yang pro-SC? Enggak. Setiap
dokter, tempat kerjanya saja berbeda-beda. Fasilitasnya juga tak sama. Lalu,
kondisi saat ini belum memungkinkan untuk standby di semua RS.
Dokter hanya menganalisis dan menimbang, dari faktor medis
teknis dan non-teknis. Lalu menyimpulkan, terbaik untuk pasiennya yang mana.
Setelah itu, keputusan kembali di tangan pasien kok.
Menerima kesimpulan dokter atau menolak.
Terakhir:
Peluang terbesar Anda untuk lahiran vaginal adalah pada
kelahiran pertama, bukan saat sudah pernah sesar. Kalau yang pertama sesar,
maka peluang untuk lahiran vaginal menurun.
Berusahalah sekuat tenaga di kehamilan pertama. Korbankan
beberapa hal lain di kehamilan pertama, kalau Anda sanggup.
Sesuai saran dokter Yudhistira, Bunda sebaiknya
berkonsultasi dengan dokter kandungan jika ingin melakukan persalinan normal
pasca caesar. Yang paling penting adalah apapun persalinan yang dijalankan,
Anda harus mengutamakan keselamatan ibu hamil dan bayi dalam kandungan.
Adakah Bunda yang pernah menjalani VBAC? Share kisah Anda
dengan kami di kolom komentar, yuk!
Sumber: id.theasianparent.com